Minggu, 16 Agustus 2020

KONFIGURASI WEB DAN DNS SERVER DEBIAN 10

 

LAPORAN

ADMINISTRASI SERVER JARINGAN

KONFIGURASI WEB SERVER DAN DNS SERVER

 

Oleh :

Septia Nor Cahyani

XII TKJ II

 

30

Teknik Komputer dan Jaringan

SMKN 1 KEDIRI

2019/2020

 

I.                   TUJUAN

·         Mengetahui apa itu DNS dan WEB Server

·         Dapat menambah pengetahuan

·         Dapat mengkonfigurasi DNS dan Web Server

II.                ALAT & BAHAN

·         PC

·         Listrik

·         VirtualBox

·         Ms. Word

·         Mesin Virtual Debian 10

III.             KESELAMATAN KERJA

·         Menggunakan baju bengkel

·         Memahami materi terkait

·         Memakai alas karpet

·         Berdoa sebelum dan sesudah praktek

IV.              TEORI PENDUKUNG

·        Pengertian Web Server

Server web atau yang dalam bahasa inggris disebut web server adalah perangkat lunak (software) dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui protokol HTTP dan atau HTTPS dari klien yang lebih dikenal dengan nama browser, kemudian mengirimkan kembali (respon) hasil permintaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web yang pada umumnya berbentuk dokumen HTML.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan pelayan (pemberi layanan) bagi web klien (browser) seperti Mozilla, Opera, Chrome, Safari, Internet Explorer, dan lain sebagainya, supaya browser dapat menampilkan halaman atau data yang Anda minta.

·        Fungsi Web Server

Fungsi utama dari web server adalah untuk melakukan atau mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa. Halaman web yang diminta terdiri dari berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi.

Salah satu contoh dari Web Server adalah Apache. Apache (Apache Web Server – The HTTP Web Server) merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya.

Beberapa dukungan Apache :

·         PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor)
Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php).

·         Kontrol Akses
Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP CGI (Common Gateway Interface). Yang paling terkenal untuk digunakan adalah PERL (Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl)

·        Cara Kerja Web Server

Sederhananya tugas web server adalah untuk menerima permintaan dari klien dan mengirimkan kembali berkas yang diminta oleh klien tersebut. Perangkat lunak web server terdapat pada komputer server, dan di komputer ini pula data-data website tersimpan dengan rapih. Sama halnya dengan komputer klien, komputer server juga harus terhubung dengan jaringan internet untuk dapat diakses oleh klien.

Pada saat klien (browser) meminta data web page kepada server, maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut akan dikemas di dalam TCP yang merupakan protokol transport  dan dikirim ke alamat yang dalam hal ini merupakan protokol berikutnya yaitu HTTP dan atau HTTPS.

Data yang diminta dari browser ke web server disebut dengan HTTP request yang kemudian akan dicarikan oleh web server di dalam komputer server. Jika ditemukan, data tersebut akan dikemas oleh web server dalam TCP dan dikirim kembali ke browser untuk ditampilkan.

Nah, data yang dikirim dari server ke browser dikenal dengan HTTP response. Jika data yang diminta oleh browser tersebut ternyata tidak ditemukan oleh web server, maka web server akan menolak permintaan tersebut dan browser akan menampilkan notifikasi Page Not Found atau Error 404.

Meskipun proses atau cara kerja web server di atas sepertinya sangat rumit, tapi pada prakteknya proses tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Anda bahkan bisa sampai tidak menyadari bahwa pada saat meminta suatu halaman web, ternyata hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang sampai halaman tersebut dapat Anda lihat di browser.

Beberapa contoh web server yang paling banyak digunakan diantaranya adalah :

-         Apache

-         Apache Tomcat

-         Microsoft Internet Information Services (IIS)

-         Nginx

-         Lighttpd

-         Litespeed

-         Zeus Web Server

Fitur-fitur standar web server adalah :

-         HTTP

-         Logging

-         Virtual Hosting

-         Pengaturan Bandwidth

-         Otektifikasi

-         Kompresi Konten

-         HTTPS

 

o   Pengertian DNS

DNS adalah singkatan dari Domain Name System yang merupakan sebuah sistem untuk menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer serta perangkat di seluruh dunia. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

o   Fungsi dari DNS

a.      Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan: tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet pasti memiliki alamat IP tersendiri. Dengan adanya DNS, maka jaringan internet kemudian dapat memetakan komputer tersebut sebagai bagian kecil yang terhubung dalam jaringan.

b.      Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host: pada dasarnya, setiap pengembang website membutuhkan sebuah host agar websitenya dapat diakses kalangan umum. Dengan adanya DNS, alamat IP dari tiap host akan dapat teridentifikasi sehingga tiap host akan memiliki alamat IP-nya masing-masing.

c.      Melakukan pendataan server email : Setiap kali server mail bekerja baik untuk menerima atau meneruskan sebuah email, maka data-datanya akan dimonitor oleh DNS.

d.      Mentranskripsikan nama domain menjadi IP address: tiap website di internet memiliki domain tersendiri, seperti .com, .org, .id, dan sebagainya. Melalui browser biasanya yang terlihat adalah alamat sebuah situs dalam bentuk domainnya. DNS dapat menerjemahkan domain menjadi IP address dan sebaliknya.

e.      Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP: Jika tidak ada DNS, maka jaringan tidak akan mampu mengakses alamat yang diketikkan pada web browser. Misalnya saja ketika kita ingin mengakses www.google.com, tanpa adanya DNS, komputer tidak dapat menemukan halaman Google karena alamat IP belum teridentifikasi.

o   Cara Kerja DNS

a.      DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.

b.      DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.

c.      DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.

d.      Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.

e.      Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.

f.      Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).

Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas. Perlu dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan istilah pencarian rekursif.

 

 

I.                   LANGKAH KERJA

1.       Pertama-tama, bukalah mesin virtual yang sudah terinstal di Virtual Box. Pastikan sudah masuk sebagai user root.

2.       Kita install paket dari web server. Ketikkan perintah apt-get install apache2. Dan tekan ENTER. Lalu ENTER lagi untuk meanjutkan penginstalan

  

3.       Masukkan DVD 1. Dan ENTER.

 

4.       Tunggu sebentar

 

5.       Kita akan mencoba mengeping dari Debian ke Windows. IP Debian saya adalah 192.168.30.2 dan IP Windows adalah 192.168.30.1. Lebih lanjut bisa dilihat di bawah ini.





6.       Lalu kita coba apakah web server kita sudah bisa apa belum. Buka browser dan ketikkan alamat IP dari debian yang sebelumnya sudah disetting. Jika sudah tekan ENTER. Berikut ini akan ditampilkan halaman default dari Apache.

 

7.       Selanjutnya kita install paket lengkap dari DNS dengan mengetikkan perintah apt-get install bind9 bind9utilsdnsutils. Lalu tekan ENTER.

 

8.       Tekan ENTER untuk melanjutkan.

 

9.       Masukkan DVD 2 dan ENTER.


10.   Kita bisa mengecek apakah DNS Server kita sudah terinstall apa belum dengan perintah apt list bind9.

11.   Lalu kita konfigurasi dengan membuka etc > bind lalu kita ls.

 

12.   Kita salin file db.local dengan db.septia.Yaitu dengan menggunakan perintah cp db.local db.septia lalu ENTER.

      

13.   Lalu ketik perintah nano db.septia dan tekan ENTER. Konfigurasi seperti di bawah ini.

 

14.   Jika sudah, tekan tombol CTRL + X, Y dan ENTER.

15.   Kita ketikkan perintah nano named.conf.default-zones dan ENTER. Konfigurasi seperti di bawah ini.

 

16.   Jika sudah, tekan tombol CTRL + X, Y dan ENTER.

17.   Sekarang kita restart bind9 dengan mengetikkan perintah etc/init.d/bind9 restart  dan ENTER

 

18.   Berikutnya, kita setting pada pengaturan adapter milik client. Buka Control panel > Network and Internet >  Network Connections. Dan tambahkan IP milik Debian sebagai “Preferres DNS server”.

 

19.   Lalu kita check, apakah dns kita sudah dapat berhasil atau belum dengan perintah nslookup smkn1.kdr dan ENTER. 

 

20.   Lalu kita coba untuk membuktikan melalui client. Buka sebuah web browser yang ada di PC Client. Masukkan nama domain sebuah web yang sudah kita setting tadi. Yaitu 30septia.net 

 

21.   Web server dan DNS server sudah berhasil dikonfigurasi.

 

II.                PENUTUP

Jadi, web server adalah perangkat lunak (software) dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui protokol HTTP dan atau HTTPS dari klien yang lebih dikenal dengan nama browser, kemudian mengirimkan kembali (respon) hasil permintaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web yang pada umumnya berbentuk dokumen HTML. Sedangkan DNS merupakan sebuah sistem untuk menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. Demikianlah laporan ini saya buat. Dalam penyusunan lapran ini tentunya masih banyak kekurangan. Entah itu dari segi penulisan atau cara penjelasan. Dan saya sangat bersenang hati jika para pembaca hendak mengubah laporan ini menjadi lebih baik kedepannya dan dapat bermanfaat bagi orang lain.

 

 SEPTIA NOR CAHYANI / 30 XII TKJ 2

SMKN 1 KEDIRI

VIDEO STREAMING DEBIAN 10

 Konfigurasi Video Streaming pada Debian 10. Unduh Aplikasi Plex untuk Debian. Kirim file unduhan tadi ke Debian. Check apakah file Plex Med...