SETTING DHCP SERVER PADA DEBIAN 10
A. TUJUAN
- Mengetahui apa itu DHCP Server
- Dapat mengkonfigurasi DHCP Server pada Linux Debian
- Menambah ilmu pengetahuan
- Melengkapi nilai dalam tugas
B. ALAT DAN BAHAN
- PC & Laptop
- OS Linux Debian 10
- Charger
- Materi
- Listrik
- Virtual Box
- Snipping Tool
C. KESELAMATAN KERJA
- Berdoa sebelum praktek
- Memakai baju bengkel
- Membersihkan ruang praktek
- Menggunakan alas karpet
- Berdoa setelah praktek
Pengertian DHCP
DHCP atau lengkapnya Dynamic Host Configuration Protocol merupakan layanan yang secara otomatis memberikan ip address ke komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor ip address disebut DHCP Server dan yang meminta nomor ip address disebut DHCP Client.
Dengan adanya layanan DHCP seorang administrator jaringan tidak perlu repot - repot untuk memberikan nomor ip address secara manual ke setiap komputer yang ada dalam jaringan saat konfigurasi TCP / IP, tetapi hanya cukup memberikan referensi ke DHCP. Selain memberikan alamat IP Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti Default Gateway dan DNS server.
Tahapan Cara Kerja DHCP Server
• IP Least Request - Merupakan proses saat client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP server).
• IP Least Offer - DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP.
• IP Lease Selection - Client memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
• IP Lease Acknowledge - DHCP server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment. Setelah server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.
• Lease Period - Pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai, nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan.
Fitur yang Ditawarkan Oleh DHCP (Jenis Alokasi DHCP)
DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:
1. Manual Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masingmasing IP address-nya.
2. Automatic Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
3. Dynamic Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
Manfaat Dari Layanan DHCP :
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2. Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor ip address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara manual.
3. Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
4. Didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
5. Memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
6. Memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
7. Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server & Default Gateway.
8. Mencegah terjadinya IP Conflict
Kerugian Dari Layanan DHCP:
1. Semua pemberian nomor IP Address bergantung pada Server, Jadi jika server mati / off maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan tidak saling terhubung.
2. Tidak adanya otorasi ( pembuktian keaslian ). Selama komunikasi antara DHCP sever dan DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan klien palsu ( yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat ).
- Buka Debian di VirtualBox, dan jalankan. Masuk sebagai root.
- Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menginstall paket dari DHCP. Ketikkan perintah apt-get install isc-dhcp-server. ENTER untuk melanjutkan proses instalasi. Lalu kita disuruh untuk memasukkan DVD 2. Dan tekan ENTER lagi untuk membiarkan proses instalasi berlangsung.
- Proses membutuhkan beberapa waktu, tunggu sesaat hingga proses instalasi selesai.
- Lalu ketik nano /etc/dhcp/dhcpd.conf dan ENTER.
- Ubah konfigurasi seperti pada gambar di bawah ini. pada bagian subnet, masukkan IP Network Debian. Netmask, isi dengan subnet mask dari IP tersebut. Untuk bagian 2 bari bawah bisa kalian aktifkan saja tanpa mengubah konfigurasi.
- Jika sudah selesai mengkonfigurasi, simpan perubahan dengan menekan tombol Ctrl
+ X dan Y lalu ENTER! - Sekarang ketik perintah nano /etc/default/ isc-dhcp-server.
- Nyalakan adapter / interface yang akan digunakan. Nyalakan (hilangkan tagar) di barisan DHCPv4_CONF=/etc/dhcp/dhcpd.conf (Karena kita menggunakan IP versi 4). Saya menggunakan interface enp0s3, jadi saya masukkan enp0s3 dibagian INTERFACESv4=""
- Jika sudah, tekan tombol Ctrl + X lalu Y dan ENTER untuk keluar.
- Restart DHCP dengan perintah /etc/init.d/isc-dhcp-server restart.
- Kita beralih ke client. Buka Control Panel > Network and Internet > Network Connections. Pilih adapter yag terkoneksi dengan Debian dan obtain pada kolom IP Address agar adapter bisa mendapat IP dari server.
- Disable adapter beberapa saat dan aktifkan lagi. Sekarang Check pada status. Adapter client sudah mendapatkan IP dari DHCP Server.
- Lakukan test koneksi antara client dengan server.
- DHCP Server sudah berhasil dikonfigurasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar