Rabu, 14 Oktober 2020

KONFIGURASI IP DEBIAN 10

 

 
 
SETTING IP PADA DEBIAN 10
 

A. TUJUAN

  •  Mengetahui apa itu DHCP Server
  •  Dapat mengkonfigurasi DHCP Server pada Linux Debian
  • Menambah ilmu pengetahuan  
  •  Melengkapi nilai dalam tugas

B. ALAT DAN BAHAN

  •  PC & Laptop
  •  OS Linux Debian 10
  •  Charger
  •  Materi 
  • Listrik  
  • Virtual Box
  •  Snipping Tool

C.  KESELAMATAN KERJA

  •  Berdoa sebelum praktek
  •  Memakai baju bengkel
  •  Membersihkan ruang praktek
  •  Menggunakan alas karpet
  •  Berdoa setelah praktek
D.  TEORI PENDUKUNG

     IP Adress merupakan deretan bilangan biner di antara 32 bit hingga 128 bit yang dipakai sebagai media untuk mengidentifikasi untuk setiap perangkat komputer yang terhubung pada jaringan komputer (intranet / internet). Bilangan biner 32 bit dipakai untuk setiap IP Address versi IPv4, sedangkan bilangan biner 128 bit digunakan untuk setiap versi IP Address IPv6. 

 IP Address nantinya akan berguna sebagai data identifikasi setiap device (komputer dan perangkat lainnya) yang terhubung ke jaringan komputer yang memanfaatkan internet protocol sebagai media penghubungnya. 

Setelah mengetahui tentang pengertian IP Address, selanjutnya kami akan menginformasikan beberapa fungsi dasar dari sebuah IP Address, yaitu :  

    1. Alat Identifikasi Host atau antar muka pada jaringan computer Fungsi IP Address yang pertama adalah sebagai alat identifikasi host ataupun antar muka jaringan komputer. Jika diilustrasikan seperti kehidupan nyata, maka IP Address berfungsi sebagai nama ataupun identitas seseorang. Dalam hal ini, seperti halnya nama, setiap komputer memiliki IP Address yang unik da berbeda antara datu dengan yang lainnya (yang terkoneksi pada satu jaringan komputer). 
    2.  Alamat Lokasi Jaringan Fungsi IP Address yang kedua adalah sebagai penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita ilustrasikan kembali dalam kehidupan nyata, maka IP address dapat diilustrasikan sebagai penunjukkan alamat rumah tempat tinggal seseorang. IP Address akan menunjukkan lokasi keberadaan sebuah komputer, berasal dari daerah mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini, seperti halnya dalam kehidupan nyata, ada rute / jalan yang harus ditempuh agar data yang diinginkan bisa sampai ke komputer yang ingin dituju. 
 Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
 

 
1. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.  
 
2. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. 
 
3. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.  

4. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4. 
 
5. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
 

E. LANGKAH KERJA

  1. Masuk ke Debian dengan user root.
  2. Ketikkan perintah nano /etc/network/interfaces lalu ENTER.

  3. Tambahkan konfigurasi seperti di bawah ini. Jika sudah, simpan konfigurasi. Ctrl + X > Y > ENTER.


  4. Restart network dengan perintah /etc/init.d/networking restart.

  5. Cek IP di debian dengan perintah ip a.

  6. Atur IP di Windows sejaringan dengan Debian.

  7. Test Ping satu sama lain.


    8. Dua komputer sudah bisa saling terhubung.

F. PENUTUP

         Jadi IP Addres adalah identitas numeric yang digunakan untuk satu komputer kepada komputer lain agar saling terhubung. Jika ingin komputer satu dan komputer lainnya terhubung, komputer kita harus masuk ke dalam satu jaringan. Tanpa IP Address, komputer kita tidak bisa saling terkoneksi dengan yang lainnya. Sekian laporan yang saya buat. Bila ada kurang lebihnya saya mohon maaf dan saya berharap jika laporan ini dapat berguna bagi orang lain. Terimakasih.


SEPTIA NOR CAHYANI / 30 XII TKJ 2

SMKN 1 KEDIRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDEO STREAMING DEBIAN 10

 Konfigurasi Video Streaming pada Debian 10. Unduh Aplikasi Plex untuk Debian. Kirim file unduhan tadi ke Debian. Check apakah file Plex Med...